Saturday, June 10, 2017

Dunia Terancam Krisis Air Bersih

Ilustrasi

Tiga hari yang lalu time meliput pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres yang  mengatakan, pada tahun 2050 permintaan air akan meningkat sebesar 40 persen dan seperempat populasi dunia akan kekurangan air bersih.

Politisi asal Portugal yang beraliran sosialis itu melihat ketegangan pada akses air bersih mulai meningkat di berbagai wilayah. Guterres melanjutkan tanpa pengelolaan air bersih yang efektif, maka sengketa antar masyarakat dengan swasta terjadi dan akan meningkatkan ketegangan antar Negara.

Evo Morales, Presiden Bolivia yang memimpin pertemuan tersebut mencatat, sejak tahun 1947 telah terjadi 37 konflik antar negara yang terkait dengan air bersih.  

Evo, pemimpin pertemuan tersebut juga memprediksi, jika pola komsumsi masyarakat terus berlanjut, dua pertiga populasi dunia akan menghadapi kekurangan air bersih pada tahun 2025. Saat ini, lebih dari 800 juta orang kekurangan akses terhadap air minum dan lebih dari 2,5 miliar tidak memiliki sanitasi dasar.

Terakhir Evo menegaskan ketersediaan air bersih yang terbatas merupakan tanda pentingnya untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa akses terhadap air bersih untuk semua, agar tidak terjadi konflik domestik atau international .

Cerita Antonio Guterres dan Evo Morales bukanlah hal baru. Aktivis Perempuan Vandana Shiva pada tahun 2002, melalui bukunya yang berjudul Waters Wars; Privatization, Population and Profit  telah memprediksi akan terjadi water wars atau perang air kedepan.

No comments:

Post a Comment

Kebijakan dan Dampak Virus Corona di Indonesia

Ilustrasi Kekuatan ekonomi China sangat luar biasa di dunia saat ini. Kebangkitan ekonomi China bahkan mengalahkan Amerika Serikat. ...