Lokasi Lubang Tambang. Sumber Jatam Kaltim |
Pada Senin, 25 Januari 2016 pukul 20:25 WITA,
rekan-rekan kami dari Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur (JATAM KALTIM)
diserbu gerombolan preman dengan membawa senjata tajam dan senjata api.
Gerombolan ini menyatakan keberatan atas pembekuan operasi pertambangan batu
bara PT. Multi Harapan Utama (PT MHU) yang dilaporkan JATAM Kaltim pada
pemerintah karena telah menyebabkan satu orang anak meninggal dunia di lubang
tambang PT. MHU. Gerombolan preman tersebut dengan
nada intimidatif dan menggebrak meja mengancam Pimpinan JATAM KALTIM, Merah
Johansyah dan tujuh orang stafnya yang dianggap bertanggungjawab atas pembekuan
operasi pertambangan PT MHU.
Ancaman terhadap aktivis JATAM Kaltim ini
mengingatkan kita pada kasus pembunuhan sadis aktivis lingkungan Salim Kancil
dari Lumajang yang terjadi pada 2015 lalu. Kita harus mendesak aparat
kepolisian untuk mengusut teror dan ancaman terhadap aktivis JATAM Kaltim ini
agar tidak menimbulkan korban jiwa. Kita perlu mendesak Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar mengambil
tindakan tegas kepada PT. MHU dan 10 perusahaan tambang lain di Kaltim yang
operasi tambang mereka telah menyebabkan 19 orang anak mati tenggelam di lubang
tambang yang berjarak sangat dekat dari pemukiman penduduk. Ini adalah
kejahatan serius terhadap kemanusiaan yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
Mohon sampaikan tuntutan kepada:
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (0811181982)
Menteri ESDM; Sudirman Said (0811112146)
Menteri LHK; Siti Nurbaya (08121116061)
Isi pesan:
Kepada Yth, Kapolri/Menteri ESDM/Menteri LHK
19 anak telah mati tenggelam di lubang tambang di 11 perusahaan batubara di
Kalimantan Timur. Peristiwa itu merupakan kejahatan serius yang harus
dihentikan. Kami mendesak, agar para pemiliki dan pimpinan perusahaan yang
bertanggung jawab diusut dan dibawa ke pengadilan. Bekukan dan cabut izinnya
serta wajibkan mereka melakukan reklamasi dan pascatambang, dan lindungi
aktivis lingkungan yang saat ini diintimidasi oleh gerombolan preman yang
diduga memiliki hubungan dengan perusahaan.
Jangan sampai kasus Salim Kancil terulang kembali!!
Pesan ini disampaikan:
JATAM Nasional
KONTRAS
WALHI
PWYP Indonesia
HUMA
PIL-NET
No comments:
Post a Comment