Ilustrasi Sumber Foto http://mencegahpenyakit.com |
Sebuah
penjelasan awal
Perlu diketahui
bahwa adanya penyakit adalah tanda bahwa tubuh kekurangan gizi. Lain yang
dibutuhkan, lain yang dimakan.
Padahal,
makanan bagi tubuh kita ibarat bensin dan oli bagi mobil. Agar mesin mobil bisa
jalan, kita harus mengisi bensinnya. Dan kalau bensinnya adalah premium, ya
harus diisi dengan premium. Kalau kita isi dengan minyak tanah, maka sudah
pasti mesin mobilnya akan rusak.
Nah, begitu
juga pada tubuh kita. Tubuh kita terdiri dari berbagai 'mesin': ada lambung yang bertugas menjadi tempat
dicerna dan digilingnya makanan, dibantu oleh insulin dari kelenjar pankreas (untuk mengolah
karbohidrat) dan dan enzim/cairan empedu empedu (untuk mengolah protein); ada usus halus (untuk menyerap zat2 makanan yang sudah diolah ke dalam
pembuluh darah); ada hati yang
bertugas menyaring racun-racun dari dalam darah kita; ada limpa yang bertugas memproduksi darah;
ada ginjal yang bertugas
’menjaga’ kadar nutrisi di dalam darah selalu dalam kadarnya yang pas; dsb.
masih banyak lagi.
Agar semua
mesin ini bisa berfungsi dengan baik, dibutuhkan bensinnya, yaitu 4 jenis zat
nutrisi:
- Karbohidrat (terkandung dalam nasi, ubi, singkong, kentang, jagung)
- Protein (hewani maupun nabati)
- Mineral (semua sayur2an)
- Vitamin (semua buah2an)
Dan, ternyata
pula, kebutuhan kita akan protein hewan ternyata hanya 10% dari total asupan makanan kita sehari, kebutuhan karbohidrat 20%, sedangkan kebutuhan akan mineral
dan vitamin (maksudnya sayur2an dan buah2an) adalah 70%.
Bandingkan
dengan pola makan kita sebagai orang Indonesia. Kita makan 3x sehari, dan
biasanya setiap kali makan mestilah nasi, lengkap dengan lauk pauknya, ada lauk
hewan, tempe atau tahu. Dan seringkali belum tentu pakai sayur. Begitu pula dengan
buah2an. Buah adalah makanan yang seringkali kita abaikan. Belum tentu seminggu
2x kita makan buah kan?
Nah, ketika
yang dimakan lebih banyak karbo dan protein, maka tubuh akan sangat kekurangan
gizi. Lebih banyak sampah yang tercipta.
Kan pernah dengar
ya, KFC dan McDonald disebut junk food?
Junk = sampah.
Junk food = Makanan sampah.
Kenapa disebut
makanan sampah? Karena keduanya adalah campuran karbohidrat dan protein hewan.
Pada KFC: ayam
dan nasi (atau kalau di negeri lain: kentang dan ayam), dan pada McD: roti dan
daging.
Campuran karbo
dan protein hewan adalah makanan yang sangat sulit dicerna oleh tubuh, sehingga
di dalam tubuh dia hanya menciptakan sampah saja. Makanya disebut junkfood.
(Perlu diketahui juga, di Amerika, hanya orang yang uangnya pas2an saja yang
akan mampir beli makanan di KFC atau di McD. Yang masih punya uang untuk makan
sehat akan memilih makanan yang sehat. Karena mereka semua umumnya tahu soal
junkfood ini.)
Nah, ketika
yang tercipta adalah sampah, tubuh kita akan membentuk sel lemak untuk
"membungkus" sampah ini. Semakin banyak kita menciptakan sampah,
semakin bertambah pula lah berat beadan kita.
Begitu pula,
ketika makanan kita lebih banyak karbo-protein, kelenjar Pankreas kita akan
dipaksa bekerja terus menerus sampai capek, sehingga dia mulai rusak. Ketika
Pankreas mulai bermasalah, produksi Insulin terhenti, sehingga nasi
(karbohidrat) yang kita makan tidak ada yang mengolah. Pabriknya mogok. Maka
menumpuklah kadar gula di dalam darah. Ini yang disebut Diabetes.
Nah, ketika
kadar gula mulai tinggi, artinya ada kerusakan pada Kelenjar Pankreas. Bisa
jadi kerusakannya belum parah, belum sampai harus disuntik Insulin dari luar.
Tapi kerusakan tersebut tetap saja harus diperbaiki.
Pada Kedokteran
Modern, Dokter biasanya akan mengatakan bahwa Diabetes tidak bisa disembuhkan.
Jadi seumur hidup akan tergantung pada obat dan/atau insulin.
Tapi itu tidak
benar. Dengan beralih ke Pola Makan Food Combining, Diabetes biasanya
akan sembuh dalam waktu +/- 1 bulan.
Begitu juga
pada masalah kolesterol. Jika diikuti dengan benar, tidak sampai sebulan kadar
kolesterol, asam urat, darah tinggi, semua akan normal kembali.
Sebetulnya
akibatnya tidak akan separah itu KALAU kita memakan sayur dan buah yang banyak
setiap hari. Karena kurang sayur, maka sampah bertumpuk. Sayur dan buah lah
yang mestinya bertugas menjadi "petugas angkutan sampah" di dalam
tubuh kita.
Berikut
penjelasan tentang pola makan Food Combining yang lebih lengkap:
Pola Makan Food
Combining:
Cara makan Food
Combining menjamin bahwa semua 'bensin' atau nutrisi yang diperlukan tubuh akan
tercukupi. Ikuti jadwal makannya seperti yang dijelaskan di bagian akhir
tulisan ini.
Tapi intinya
adalah:
Food Combining
(FC) ini adalah suatu teori tentang cara makan, yang merupakan koreksi terhadap
teori ‘EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA’.
Nah dalam teori
FC, hanya 4 zat nutrisi dasar di atas yang dianjurkan, tidak termasuk susu.
Sebab menurut penelitian mutakhir, ternyata susu adalah makanan yang paling
sulit dicerna oleh tubuh manusia. Itu sebabnya pada penderita asma, yang
pertama dianjurkan adalah menghentikan minum susu samasekali. (Baca juga
artikel berjudul: Hentikan Susu Untuk Melawan Kanker.) Di situ bisa
dibaca bahwa susu ini juga menjadi penghambat bagi penyembuhan penyakit kanker,
termasuk penyakit berat lain seperti Lupus, dan tentunya juga obesitas. Oleh
sebab itu, susu adalah yang pertama sekali harus ditinggalkan, termasuk semua
makanan yang mengandung susu (biskuit, cake, dll). Kalaupun mau membuat
agar-agar, misalnya, jangan pakai susu.
Kedua, ada tiga
hal prinsip dalam FC:
- Makan buah tidak boleh sesudah makan
- Tidak boleh mencampur karbohidrat dan protein hewan, dan
- Tidak boleh makan dan minum yang manis-manis (bergula) setelah makan.
Penjelasan yang
lebih lengkap dapat dibaca dalam buku ”Food Combining – Kombinasi Makanan untuk
Sehat dan Langsing”, karangan ANDANG GUNAWAN, dan bisa dibeli di toko-toko
buku.
Menerapkan Pola
makan FC.
Mulailah ikuti
jadwal makan yang diberikan.
Ketika sudah
mengikuti pola makan FC, upayakan betul minum jus sayurnya 2x sehari: pertama
di sore hari sekitar jam 16.00 atau 16.30, dan kedua sebelum tidur malam..
Selain itu,
pastikan minum air putih 8 - 10 gelas sehari. Agar lebih mudah mengingatnya,
pastikan Anda minum segelas air (250 ml) setiap 1 jam. Ini akan memastikan Anda
cukup minum air putih.
Selain itu
hentikan pula:
- Tepung terigu dan semua makan yang dibuat dengan tepung terigu, termasuk roti, mie, kue2, pasta, dll.
- Gula, termasuk gula buatan (Tropicana Slim, Equal, dsb), sebab gula buatan tersebut justru mengandung Aspartame, gula sintetis/ kimiawi yang justru sangat berbahaya.
- Semua makanan instan.
- Semua zat pelezat makanan (Royco, Masako, Sasa, Miwon dan sebangsanya).
Intinya,
prinsip terpenting adalah:
- Makan buah tidak boleh setelah makan, jadi harus terpisah dari makanan lain. Oleh sebab itu kita makan sebagai sarapan pagi.
- Jangan makan/minum yang manis-manis setelah makan (dessert – makanan pencuci mulut), karena hal ini juga akan memicu terjadinya fermentasi (misalnya, kopi manis, teh manis, es campur, dll.). Sebaiknya hindari gula sama sekali, termasuk gula sintetis seperti Equal, Tropicana Slim, dsb.
- Jangan minum minuman ringan (softdrinks) seperti Coca Cola, Sprite dan Fanta sebab zat-zat di dalamnya ‘membuang’ kembali persediaan kalsium yang sudah ada di dalam tulang kita sehingga kita akan cepat menderita Tulang Keropos, terutama pada perempuan (padahal ini biasanya terjadi pada orang yang sudah tua.) – lebih dikenal dengan istilah pencucian kalsium. Selain kandungan gulanya sangat tinggi (1 kaleng Coca-Cola mengandung 10 sendok gula), zat-zat yang ada di dalam softdrinks juga merusak organ-organ tubuh lainnya.
- Hindari Alkohol dan Kopi – terutama kopi instan – sebab kedua hal ini menghambat penyerapan vitamin B dan Kalsium dari makanan yang kita makan (padahal semua sayuran hijau mengandung kalsium dan banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin B). Kalaupun harus minum kopi, jangan lebih dari 2 cangkir sehari, jangan pakai gula, dan jangan kopi instan. Efek sampingnya lebih buruk.
- Tinggalkan zat-zat tambahan makanan dan pengawet seperti vetsin (Sasa, Miwon, dll) termasuk Royco, Masako, dkk. Zat-zat kimia di dalam penyedap makanan tersebut hanya meracuni tubuh kita saja, sebab sangat sulit dicerna oleh tubuh kita.
- Juga hindari makanan awetan dan kalengan seperti mie instan (semua merk!!), kornet, dsb.
- Pada 2-3 hari pertama Anda mencoba beralih ke cara makan ini, mungkin akan ada proses pembuangan racun, yang ber-efek pusing atau gejala lainnya. Biarkan saja, jangan minum obat, teruskan jadwal makan seperti yang dianjurkan. Seharusnya gejala tersebut akan hilang setelah 3 hari.
Selamat memulai!
Anung Nur Rachmi
Dikutip dari facebook Ibu Anung Nur Rachmi
No comments:
Post a Comment