Friday, March 11, 2016

Apa itu Food Combining ?


Ilustrasi, dikutip dari http://mencegahpenyakit.com


Food Combining adalah Pola Makan Sehat, suatu teori tentang cara makan yang baru disosialisasikan di Indonesia pada tahun 1996.

Di dalam pola makan Food Combining (FC), kita diajarkan untuk makan sesuai dengan cara kerja dan jadwal kerja organ2 tubuh kita. Dengan cara itu, tubuh kita memperbaiki metabolismenya, memperbaiki sendiri berbagai kerusakan yg terlanjur terjadi, mengurai kekusutan pencernaan, dsb., sehingga pelan2 terjadi perbaikan, sel-sel yang usang dibuang, terjadi regenrasi sel-sel baru, dan tubuh menjadi sehat dan fit. 

Intinya: selama ini cara makan kita tidak sesuai dengan cara kerja organ-organ tubuh kita sendiri. Sehingga makin banyak orang-orang yang masih muda sudah menderita penyakit-penyakit degeratif, yakni penyakit yang dulu selalu diderita oleh orang-orang yang sudah tua, seperti jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, rematik, kencing manis, obesitas (kelebihan berat badan), tumor, kanker, dsb.

Yang perlu dipahami pertama, Lambung kita mencerna makanan berdasarkan jenisnya, dan enzim yang digunakan juga berbeda untuk masing-masing jenis zat makanan:

  • Buah-buahan dicerna oleh lambung kita dan selesai hanya dalam waktu 15 -20 menit, kecuali pisang – 45 menit. Dan zat gula di dalam buah ini (fruktosa alami) langsung memberi kita energi instan yang kita perlukan untuk bekerja sejak pagi hari.
  • karbohidrat (nasi, jagung, mie, roti) kalau dimakan sendiri, tanpa sayur atau lauk, akan memakan waktu 2 jam
  • sedangkan protein hewan (ayam, daging, ikan, telur) kalau tidak dicampur yang lain, memakan waktu sekitar 3-4 jam.
  • sementara kalau mencampur karbohidrat dengan protein hewan (seperti cara makan orang Indonesia kebanyakan, yaitu nasi dan lauk-pauk yang berasal dari hewan seperti ayam goreng, gulai dan rendang daging), akan perlu waktu lebih dari 6 jam untuk mencernanya. 

Jadi, kalau kita makan buah setelah makan, buah-buahan yang dalam waktu 15 menit selesai dicerna, tidak bisa turun ke dalam usus halus untuk proses pencernaan selanjutnya karena tertahan oleh banyaknya makanan yang baru kita makan, sedangkan enzim pencerna (atau kita kenal dengan nama awam “asam lambung”) terus memprosesnya, sehingga terjadi fermentasi (menjadi beralkohol seperti pada proses pembuatan tape), sehingga fermentasi dari zat buah ini membusukkan makanan yang tadi kita makan.

Di lain pihak, untuk mencerna makanan-makanan yang masuk ke lambung, diperlukan enzim-enzim yang akan dikeluarkan oleh empedu (terutama untuk protein hewan) dan kelenjar pankreas (terutama untuk karbohidrat.) Nah, kedua pabrik enzim ini, hanya mampu memproduksi enzim paling lama 4 jam. Setelah 4 jam dia akan sangat kelelahan dan tidak ada lagi enzim yang bisa diproduksi, sehingga sebagian besar makanan yang masuk tidak terbalut oleh enzim yang diperlukan. Maka, usus halus akan memperlakukannya bukan sebagai makanan, tapi sebagai sampah/racun. Ketika makanan yang masuk diperlakukan sebagai racun / “benda asing”, maka tubuh akan memproduksi leukosit (darah putih) lebih banyak, meski sebenarnya tidak ada penyakit yang menyerang. Di lain pihak, cara makan yang salah tersebut memberatkan kelenjar pankreas, dan juga organ-organ tubuh lain. Ini jelas merugikan tubuh kita, dan kalau terus menerus terjadi, akan merusak seluruh metabolisme tubuh (Penjelasan lebih lengkap ada di dalam buku FOOD COMBINING: Kombinasi makanan untuk langsing dan sehat, karya Andang Gunawan – bisa dibeli di toko-toko buku Gramedia.)

Karena itu, agar tubuh kita bekerja maksimal, agar kelenjar pankreas dan empedu tetap sehat, dan sambil memperbaiki metabolisme tubuh kita, makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh kita (makanan yang kita makan) harus sesuai dengan cara kerja organ pencernaan (lambung dan usus) serta sesuai dengan siklus kerja tubuh kita.

Artinya ada 3 prinsip dasar cara makan pada Food Combining, yakni:
  1. Buah harus dimakan tersendiri, yakni sebagai sarapan di pagi hari dan sepanjang pagi, hingga jam 11. Jadi, sepanjang pagi kita hanya makan buah-buahan saja. Kalau setelah 1-2 jam masih lapar, makan buah lagi. Demikian hingga jam 11.00.
  2. Karbohidrat dan protein hewan harus dimakan terpisah. Maka, ketika makan nasi, makanlah nasi, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa lauk dari hewan. Sebaliknya, ketika makan lauk hewan, makanlah lauk, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa nasi. Dengan cara ini, ketika kita makan menu protein hewan, pabrik enzim yang akan bekerja hanyalah empedu, sementara kelenjar pankreas istirahat. Dan ketika kita makan menu nasi, pabrik enzim yang bekerja hanyalah pankreas, sementara empedu istirahat. Dengan cara ini, kita akan terhindar dari diabetes sebab kerja pankreas menjadi lebih mudah, dan kita juga tidak akan mengalami penumpukan batu di empedu sebab kerja empedu pun dipermudah. Tapi jangan lupa, kuncinya adalah pada sayur: akan jauh lebih baik bila setiap kali makan (baik menu karbohidrat maupun menu protein, sayur yang kita makan adalah 2 porsi atau 2 macam).
  3. Yang terakhir, jangan makan dan minum yang manis-manis setelah makan. Itu artinya tidak boleh mengkonsumsi teh manis, kopi manis, es buah, dan juga buah. Pokoknya semua yang mengandung gula tidak boleh dimakan setelah makan. Gula adalah zat yang cepat sekali dicerna oleh tubuh. Sehingga kalau dikonsumsi setelah makan, ia akan membusukkan makanan yang tadi kita makan, sebagus apapun asupan gizi kita tadi.

Untuk memastikan jumlah nutrisi yang "tepat" bagi tubuh kita sesuai dengan proporsi 10% protein hewani, 20% karbohidrat, dan 70% buah dan sayur (Penjelasan ttg proporsi nutrisi yg diperlukan tubuh bisa dibaca di file: Pola Makan dan Kesehatan), pola makan kita diatur sedemikian rupa sehingga kita tetap kenyang dan makan enak,. hanya waktu dan jenisnya diatur agar sesuai dengan jadwal kerja organ tubuh kita.

Jadi, Jadwal Makan sebaiknya adalah:

- Pagi:

  1.   Mulai hari Anda saat bangun tidur dengan segelas air hangat yang diberi perasan sepotong jeruk nipis (ini untuk menjaga elastisitas pembuluh darah dan membersihkannya dari penyempitan pembuluh darah akibat makanan berkolesterol tinggi, serta mengobati luka di usus yang biasa disebut sakit maag.)
  2. Lalu segelas jus buah-buahan (semua buah – kecuali duren dan nangka – yang matang dan cukup manis, jangan yang asem).
  3. 1/2 jam kemudian, sepiring kecil buah potong  campuran saja, lebih baik. Atau bisa juga satu buah apel, atau dua buah jeruk, atau dua buah markisa, misalnya. Terserah saja secukupnya bagi perut masing-masing. Kalau masih terasa lapar setelah 1 jam, makan buah lagi. (Awal-awalnya, pasti akan terasa sangat lapar, sehingga diperlukan lebih banyak porsi buah; sebaiknya makan satu atau dua buah pisang setelah makan buah yang lain supaya terasa kenyang. Setelah lewat 1 –2 minggu, perut kita akan mulai bisa menerima porsi yang kecil atau sedang.

- Pk. 09.00 – 10.00 : Makan buah lagi

- Kalau sedang sakit atau bagi yang terlalu kurus:
  Jam 10.00 : sepotong singkong/ubi rebus, atau bubur (tanpa ayam, tapi boleh pakai bumbu-bumbu dan kuah bubur ayamnya ). 

Makan Siang:
Protein hewan (lauk yang berasal dari hewan, seperti ikan-ikanan lebih baik, atau udang, atau ayam, atau telur – pokoknya lauk yang biasa kita makan sehari-hari), ditambah sayur-sayuran (harus banyak), tahu atau tempe – ingat, tanpa nasi! Bagi Anda yang menderita kista/tumor – baik di rahim atau di payudara – dan bagi yang kelebihan berat badan, sebaiknya hindari ayam negeri, sebab suntikan hormon yang diberikan kepada ayam akan menyuburkan sel-sel tumor tsb.


Jam 16.00:
Karena makanan siang sudah tercerna dalam waktu 3-4  jam, biasanya jam 16.00 – 17.00 kita akan merasa lapar lagi. Boleh ngemil, tapi sebaiknya hanya kacang-kacangan atau 1 buah alpokat. Sekali-sekali, boleh juga makan kue-kue, tapi jangan sering-sering, sebab ternyata tepung-tepungan seperti tepung terigu malah lebih sering berakibat buruk bagi tubuh kita (penjelasan lengkap ada di buku FC.) Kalau bisa menahan diri untuk tidak ngemil akan lebih baik.

Jam 19.00 (makan malam):
Makan malam sebaiknya karbohidrat: kentang, jagung, atau nasi (nasi merah lebih baik), tahu dan tempe, sayur-sayuran. Sayurnya harus banyak. 1x dalam sehari sebaiknya ada sayuran segar/mentah, dalam bentuk salad atau lalapan.

Jam 21.30 atau 22.00 (sebelum tidur):
½ gelas jus sayuran (jus timun, wortel, tomat, bayam, kacang panjang, sawi, seledri, atau campuran 2 macam sayuran).

Dengan cara ini, ketika kita memakan menu dominan karbohidrat, yang bekerja mengolah dan menyediakan enzim pencerna adalah pankreas, sedangkan empedu sebagai pabrik enzim untuk protein diistirahatkan. Demikian pula sebaliknya, ketika kita makan menu dominan protein, empedu yang bekerja sedangkan kelenjar pankreas kita diistirahatkan. Dengan begini, penderita diabetes, misalnya, akan dapat memulihkan kemampuan kelenjar pankreasnya dalam waktu 2-3 bulan, dan terbebas dari diabetesnya karena insulin sudah dapat diproduksi sendiri lagi oleh tubuhnya.

Pengaturan jadwal makan pagi, siang dan malam hari ini telah disesuaikan dengan siklus kerja tubuh (Siklus Sirkadian Tbuh) kita.

Pada pagi hari, mulai pk. 04.00 s/d 10.00 tubuh kita melakukan proses pembuangan sisa metabolisme dan sisa-sisa makanan dari usus besar. Kelenjar penghasil enzim pencernaan belum aktif pada jam ini. Itu sebabnya kita dianjurkan makan pagi hanya buah-buahan, sebab buah tidak memerlukan enzim yang lain selain enzim saliva yang ada di mulut kita (makanya kita harus mengunyah buah sampai lumat sebelum menelannya).

Pada siang hari mulai pk. 10.00 hingga 20.00 tubuh kita sedang melakukan proses pencernaan zat-zat makanan. Kelenjar pencernaan paling siaga pada kisaran waktu ini. Itu sebabnya pada siang hari kita dianjurkan makan protein hewan, sebab protein hewan lebih lama dicerna daripada karbohidrat.

Pada malam hari, mulai pk 20.00 hingga 04.00, tubuh kita akan disibukkan dengan proses penyerapan zat-zat gizi yang sepanjang hari tadi masuk ke tubuh kita. Makan yang berat seperti protein hewan hanya akan percuma karena kelenjar pencernaan sudah mulai melambatkan kerjanya. Lihat artikel “Penyebab Kanker Hati”.

Ini kira-kira prinsip dasarnya. Untuk lebih detail, silahkan baca bukunya.

Intinya, prinsip terpenting adalah:

  1. Makan buah tidak boleh setelah makan, jadi harus terpisah dari makanan lain. Oleh sebab itu kita makan sebagai sarapan pagi.
  2. Jangan makan/minum yang manis-manis setelah makan (dessert – makanan pencuci mulut), karena hal ini juga akan memicu terjadinya fermentasi (misalnya, kopi manis, teh manis, es campur, dll.). Sebaiknya hindari gula sama sekali, termasuk gula sintetis seperti Equal, Tropicana Slim, dsb.
  3. Jangan minum minuman ringan (softdrinks) seperti Coca Cola, Sprite dan Fanta sebab zat-zat di dalamnya ‘membuang’ kembali persediaan kalsium yang sudah ada di dalam tulang kita sehingga kita akan cepat menderita Tulang Keropos, terutama pada perempuan (padahal ini biasanya terjadi pada orang yang sudah tua.) – lebih dikenal dengan istilah pencucian kalsium. Selain kandungan gulanya sangat tinggi (1 kaleng Coca-Cola mengandung 10 sendok gula), zat-zat yang ada di dalam softdrinks juga merusak organ-organ tubuh lainnya.
  4. Hindari Alkohol dan Kopi – terutama kopi instan – sebab kedua hal ini menghambat penyerapan vitamin B dan Kalsium dari makanan yang kita makan (padahal semua sayuran hijau mengandung kalsium dan banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin B). Kalaupun harus minum kopi, jangan lebih dari 2 cangkir sehari, jangan pakai gula, dan jangan kopi instan. Efek sampingnya lebih buruk.
  5. Tinggalkan zat-zat tambahan makanan dan pengawet seperti vetsin (Sasa, Miwon, dll) termasuk Royco, Masako, dkk. Zat-zat kimia di dalam penyedap makanan tersebut hanya meracuni tubuh kita saja, sebab sangat sulit dicerna oleh tubuh kita.
  6. Juga hindari makanan awetan dan kalengan seperti mie instan (semua merk!!), kornet, dsb.
  7. Pada 2-3 hari pertama Anda mencoba beralih ke cara makan ini, mungkin akan ada proses pembuangan racun, yang ber-efek pusing atau gejala lainnya. Biarkan saja, jangan minum obat, teruskan jadwal makan seperti yang dianjurkan. Seharusnya gejala tersebut akan hilang setelah 3 hari.

Catatan: Akan lebih baik bila memulai cara makan Food Combining dengan proses pembuangan racun-racun di dalam tubuh atau DETOXIFIKASI a la Food Combining (secara alami, hanya dengan buah-buahan). Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses Detoxifikasi, lihat di file terpisah. Sebaiknya proses detoxifikasi harus dilakukan dengan terlebih dahulu dikonsultasikan atau dipantau oleh ahlinya. Bisa dengan saya, Anung Nur Rachmi, di group ini.

Atau bisa juga konsultasi langsung dengan Ibu Andang Gunawan, penulis buku dan perintis Food Combining di Indonesia. Setahu saya beliau juga menerima konsultasi. Bisa coba ditanyakan via akun pribadinya di Facebook

Dikutip dari facebook Ibu Anung Nur Rachmi

No comments:

Post a Comment

Kebijakan dan Dampak Virus Corona di Indonesia

Ilustrasi Kekuatan ekonomi China sangat luar biasa di dunia saat ini. Kebangkitan ekonomi China bahkan mengalahkan Amerika Serikat. ...