Ilustrasi, dikutip dari http://mencegahpenyakit.com |
Food Combining adalah Pola Makan Sehat, suatu teori tentang cara makan yang baru
disosialisasikan di Indonesia pada tahun 1996.
Di dalam pola
makan Food Combining (FC), kita diajarkan untuk makan sesuai dengan cara kerja
dan jadwal kerja organ2 tubuh kita. Dengan cara itu, tubuh kita memperbaiki
metabolismenya, memperbaiki sendiri berbagai kerusakan yg terlanjur terjadi,
mengurai kekusutan pencernaan, dsb., sehingga pelan2 terjadi perbaikan, sel-sel
yang usang dibuang, terjadi regenrasi sel-sel baru, dan tubuh menjadi sehat dan
fit.
Intinya: selama
ini cara makan kita tidak sesuai dengan cara kerja organ-organ tubuh
kita sendiri. Sehingga makin banyak orang-orang yang masih muda sudah menderita
penyakit-penyakit degeratif, yakni penyakit yang dulu selalu diderita oleh
orang-orang yang sudah tua, seperti jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi,
asam urat tinggi, rematik, kencing manis, obesitas (kelebihan berat badan),
tumor, kanker, dsb.
Yang perlu
dipahami pertama, Lambung kita mencerna makanan berdasarkan jenisnya, dan enzim
yang digunakan juga berbeda untuk masing-masing jenis zat makanan:
- Buah-buahan dicerna oleh lambung kita dan selesai hanya dalam waktu 15 -20 menit, kecuali pisang – 45 menit. Dan zat gula di dalam buah ini (fruktosa alami) langsung memberi kita energi instan yang kita perlukan untuk bekerja sejak pagi hari.
- karbohidrat (nasi, jagung, mie, roti) kalau dimakan sendiri, tanpa sayur atau lauk, akan memakan waktu 2 jam
- sedangkan protein hewan (ayam, daging, ikan, telur) kalau tidak dicampur yang lain, memakan waktu sekitar 3-4 jam.
- sementara kalau mencampur karbohidrat dengan protein hewan (seperti cara makan orang Indonesia kebanyakan, yaitu nasi dan lauk-pauk yang berasal dari hewan seperti ayam goreng, gulai dan rendang daging), akan perlu waktu lebih dari 6 jam untuk mencernanya.
Jadi, kalau
kita makan buah setelah makan, buah-buahan yang dalam waktu 15 menit selesai
dicerna, tidak bisa turun ke dalam usus halus untuk proses pencernaan selanjutnya
karena tertahan oleh banyaknya makanan yang baru kita makan, sedangkan enzim
pencerna (atau kita kenal dengan nama awam “asam lambung”) terus memprosesnya,
sehingga terjadi fermentasi (menjadi beralkohol seperti pada proses pembuatan
tape), sehingga fermentasi dari zat buah ini membusukkan makanan yang
tadi kita makan.
Di lain pihak,
untuk mencerna makanan-makanan yang masuk ke lambung, diperlukan enzim-enzim
yang akan dikeluarkan oleh empedu (terutama untuk protein hewan) dan kelenjar
pankreas (terutama untuk karbohidrat.) Nah, kedua pabrik enzim ini, hanya
mampu memproduksi enzim paling lama 4 jam. Setelah 4 jam dia akan sangat
kelelahan dan tidak ada lagi enzim yang bisa diproduksi, sehingga sebagian
besar makanan yang masuk tidak terbalut oleh enzim yang diperlukan. Maka, usus
halus akan memperlakukannya bukan sebagai makanan, tapi sebagai
sampah/racun. Ketika makanan yang masuk diperlakukan sebagai racun / “benda
asing”, maka tubuh akan memproduksi leukosit (darah putih) lebih banyak, meski
sebenarnya tidak ada penyakit yang menyerang. Di lain pihak, cara makan yang
salah tersebut memberatkan kelenjar pankreas, dan juga organ-organ tubuh lain.
Ini jelas merugikan tubuh kita, dan kalau terus menerus terjadi, akan merusak
seluruh metabolisme tubuh (Penjelasan lebih lengkap ada di dalam buku FOOD
COMBINING: Kombinasi makanan untuk langsing dan sehat, karya Andang
Gunawan – bisa dibeli di toko-toko buku Gramedia.)
Karena itu,
agar tubuh kita bekerja maksimal, agar kelenjar pankreas dan empedu tetap sehat,
dan sambil memperbaiki metabolisme tubuh kita, makanan yang kita masukkan ke
dalam tubuh kita (makanan yang kita makan) harus sesuai dengan cara kerja organ
pencernaan (lambung dan usus) serta sesuai dengan siklus kerja tubuh kita.
Artinya ada 3 prinsip
dasar cara makan pada Food Combining, yakni:
- Buah harus dimakan tersendiri, yakni sebagai sarapan di pagi hari dan sepanjang pagi, hingga jam 11. Jadi, sepanjang pagi kita hanya makan buah-buahan saja. Kalau setelah 1-2 jam masih lapar, makan buah lagi. Demikian hingga jam 11.00.
- Karbohidrat dan protein hewan harus dimakan terpisah. Maka, ketika makan nasi, makanlah nasi, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa lauk dari hewan. Sebaliknya, ketika makan lauk hewan, makanlah lauk, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa nasi. Dengan cara ini, ketika kita makan menu protein hewan, pabrik enzim yang akan bekerja hanyalah empedu, sementara kelenjar pankreas istirahat. Dan ketika kita makan menu nasi, pabrik enzim yang bekerja hanyalah pankreas, sementara empedu istirahat. Dengan cara ini, kita akan terhindar dari diabetes sebab kerja pankreas menjadi lebih mudah, dan kita juga tidak akan mengalami penumpukan batu di empedu sebab kerja empedu pun dipermudah. Tapi jangan lupa, kuncinya adalah pada sayur: akan jauh lebih baik bila setiap kali makan (baik menu karbohidrat maupun menu protein, sayur yang kita makan adalah 2 porsi atau 2 macam).
- Yang terakhir, jangan makan dan minum yang manis-manis setelah makan. Itu artinya tidak boleh mengkonsumsi teh manis, kopi manis, es buah, dan juga buah. Pokoknya semua yang mengandung gula tidak boleh dimakan setelah makan. Gula adalah zat yang cepat sekali dicerna oleh tubuh. Sehingga kalau dikonsumsi setelah makan, ia akan membusukkan makanan yang tadi kita makan, sebagus apapun asupan gizi kita tadi.
Untuk
memastikan jumlah nutrisi yang "tepat" bagi tubuh kita sesuai dengan
proporsi 10% protein hewani, 20% karbohidrat, dan 70% buah dan sayur
(Penjelasan ttg proporsi nutrisi yg diperlukan tubuh bisa dibaca di file: Pola
Makan dan Kesehatan), pola makan kita diatur sedemikian rupa sehingga kita
tetap kenyang dan makan enak,. hanya waktu dan jenisnya diatur agar sesuai
dengan jadwal kerja organ tubuh kita.
Jadi, Jadwal
Makan sebaiknya adalah:
- Pagi:
- Mulai hari Anda saat bangun tidur dengan segelas air hangat yang diberi perasan sepotong jeruk nipis (ini untuk menjaga elastisitas pembuluh darah dan membersihkannya dari penyempitan pembuluh darah akibat makanan berkolesterol tinggi, serta mengobati luka di usus yang biasa disebut sakit maag.)
- Lalu segelas jus buah-buahan (semua buah – kecuali duren dan nangka – yang matang dan cukup manis, jangan yang asem).
- 1/2 jam kemudian, sepiring kecil buah potong campuran saja, lebih baik. Atau bisa juga satu buah apel, atau dua buah jeruk, atau dua buah markisa, misalnya. Terserah saja secukupnya bagi perut masing-masing. Kalau masih terasa lapar setelah 1 jam, makan buah lagi. (Awal-awalnya, pasti akan terasa sangat lapar, sehingga diperlukan lebih banyak porsi buah; sebaiknya makan satu atau dua buah pisang setelah makan buah yang lain supaya terasa kenyang. Setelah lewat 1 –2 minggu, perut kita akan mulai bisa menerima porsi yang kecil atau sedang.
- Pk. 09.00 –
10.00 : Makan buah lagi
- Kalau sedang
sakit atau bagi yang terlalu kurus:
Jam
10.00 : sepotong singkong/ubi rebus, atau bubur (tanpa ayam,
tapi boleh pakai bumbu-bumbu dan kuah bubur ayamnya ).
Makan Siang:
Protein hewan
(lauk yang berasal dari hewan, seperti ikan-ikanan lebih baik, atau udang, atau
ayam, atau telur – pokoknya lauk yang biasa kita makan sehari-hari), ditambah
sayur-sayuran (harus banyak), tahu atau tempe – ingat, tanpa nasi! Bagi Anda
yang menderita kista/tumor – baik di rahim atau di payudara – dan bagi yang
kelebihan berat badan, sebaiknya hindari ayam negeri, sebab suntikan hormon
yang diberikan kepada ayam akan menyuburkan sel-sel tumor tsb.
Jam 16.00:
Karena makanan
siang sudah tercerna dalam waktu 3-4 jam, biasanya jam 16.00 – 17.00 kita
akan merasa lapar lagi. Boleh ngemil, tapi sebaiknya hanya kacang-kacangan atau
1 buah alpokat. Sekali-sekali, boleh juga makan kue-kue, tapi jangan
sering-sering, sebab ternyata tepung-tepungan seperti tepung terigu malah lebih
sering berakibat buruk bagi tubuh kita (penjelasan lengkap ada di buku FC.)
Kalau bisa menahan diri untuk tidak ngemil akan lebih baik.
Jam 19.00
(makan malam):
Makan malam
sebaiknya karbohidrat: kentang, jagung, atau nasi (nasi merah lebih baik), tahu
dan tempe, sayur-sayuran. Sayurnya harus banyak. 1x dalam sehari sebaiknya ada
sayuran segar/mentah, dalam bentuk salad atau lalapan.
Jam 21.30 atau
22.00 (sebelum tidur):
½ gelas jus
sayuran (jus timun, wortel, tomat, bayam, kacang panjang, sawi, seledri, atau
campuran 2 macam sayuran).
Dengan cara
ini, ketika kita memakan menu dominan karbohidrat, yang bekerja mengolah dan
menyediakan enzim pencerna adalah pankreas, sedangkan empedu sebagai pabrik
enzim untuk protein diistirahatkan. Demikian pula sebaliknya, ketika kita makan
menu dominan protein, empedu yang bekerja sedangkan kelenjar pankreas kita
diistirahatkan. Dengan begini, penderita diabetes, misalnya, akan dapat
memulihkan kemampuan kelenjar pankreasnya dalam waktu 2-3 bulan, dan terbebas
dari diabetesnya karena insulin sudah dapat diproduksi sendiri lagi oleh
tubuhnya.
Pengaturan
jadwal makan pagi, siang dan malam hari ini telah disesuaikan dengan siklus
kerja tubuh (Siklus Sirkadian Tbuh) kita.
Pada pagi hari, mulai pk. 04.00 s/d 10.00 tubuh kita melakukan proses pembuangan
sisa metabolisme dan sisa-sisa makanan dari usus besar. Kelenjar penghasil
enzim pencernaan belum aktif pada jam ini. Itu sebabnya kita dianjurkan makan
pagi hanya buah-buahan, sebab buah tidak memerlukan enzim yang lain selain
enzim saliva yang ada di mulut kita (makanya kita harus mengunyah buah sampai
lumat sebelum menelannya).
Pada siang hari mulai pk. 10.00 hingga 20.00 tubuh kita sedang melakukan proses
pencernaan zat-zat makanan. Kelenjar pencernaan paling siaga pada kisaran waktu
ini. Itu sebabnya pada siang hari kita dianjurkan makan protein hewan, sebab
protein hewan lebih lama dicerna daripada karbohidrat.
Pada malam hari, mulai pk 20.00 hingga 04.00, tubuh kita akan disibukkan dengan
proses penyerapan zat-zat gizi yang sepanjang hari tadi masuk ke tubuh kita.
Makan yang berat seperti protein hewan hanya akan percuma karena kelenjar
pencernaan sudah mulai melambatkan kerjanya. Lihat artikel “Penyebab Kanker
Hati”.
Ini kira-kira
prinsip dasarnya. Untuk lebih detail, silahkan baca bukunya.
Intinya,
prinsip terpenting adalah:
- Makan buah tidak boleh setelah makan, jadi harus terpisah dari makanan lain. Oleh sebab itu kita makan sebagai sarapan pagi.
- Jangan makan/minum yang manis-manis setelah makan (dessert – makanan pencuci mulut), karena hal ini juga akan memicu terjadinya fermentasi (misalnya, kopi manis, teh manis, es campur, dll.). Sebaiknya hindari gula sama sekali, termasuk gula sintetis seperti Equal, Tropicana Slim, dsb.
- Jangan minum minuman ringan (softdrinks) seperti Coca Cola, Sprite dan Fanta sebab zat-zat di dalamnya ‘membuang’ kembali persediaan kalsium yang sudah ada di dalam tulang kita sehingga kita akan cepat menderita Tulang Keropos, terutama pada perempuan (padahal ini biasanya terjadi pada orang yang sudah tua.) – lebih dikenal dengan istilah pencucian kalsium. Selain kandungan gulanya sangat tinggi (1 kaleng Coca-Cola mengandung 10 sendok gula), zat-zat yang ada di dalam softdrinks juga merusak organ-organ tubuh lainnya.
- Hindari Alkohol dan Kopi – terutama kopi instan – sebab kedua hal ini menghambat penyerapan vitamin B dan Kalsium dari makanan yang kita makan (padahal semua sayuran hijau mengandung kalsium dan banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin B). Kalaupun harus minum kopi, jangan lebih dari 2 cangkir sehari, jangan pakai gula, dan jangan kopi instan. Efek sampingnya lebih buruk.
- Tinggalkan zat-zat tambahan makanan dan pengawet seperti vetsin (Sasa, Miwon, dll) termasuk Royco, Masako, dkk. Zat-zat kimia di dalam penyedap makanan tersebut hanya meracuni tubuh kita saja, sebab sangat sulit dicerna oleh tubuh kita.
- Juga hindari makanan awetan dan kalengan seperti mie instan (semua merk!!), kornet, dsb.
- Pada 2-3 hari pertama Anda mencoba beralih ke cara makan ini, mungkin akan ada proses pembuangan racun, yang ber-efek pusing atau gejala lainnya. Biarkan saja, jangan minum obat, teruskan jadwal makan seperti yang dianjurkan. Seharusnya gejala tersebut akan hilang setelah 3 hari.
Catatan: Akan lebih baik bila memulai cara makan Food Combining dengan proses
pembuangan racun-racun di dalam tubuh atau DETOXIFIKASI a la Food Combining (secara
alami, hanya dengan buah-buahan). Untuk mengetahui langkah-langkah yang
harus diikuti dalam proses Detoxifikasi, lihat di file terpisah. Sebaiknya
proses detoxifikasi harus dilakukan dengan terlebih dahulu dikonsultasikan atau
dipantau oleh ahlinya. Bisa dengan saya, Anung Nur Rachmi, di group ini.
Dikutip dari facebook Ibu Anung Nur Rachmi
No comments:
Post a Comment