Sumber REUTERS/Hannibal Hanschke |
Pertemuan G20 yang digelar tanggal 7- 8 Juli 2017 di Jerman, mendapatkan protes keras dari berbagai kalangan. Aktivis pergerakan membuat berbagai macam kegiatan untuk melawan kesepakatan para pemimpin dunia itu. Menurut data www.dw.com demonstran berasal dari 170 organisasi seluruh dunia. Selain itu Global Solidarity Summit Attac, Kelompok yang didirikan di Prancis mengklaim memiliki 90.000 anggota dari 50 Negara. Mereka mengusung isu ketidaksetaraan dan kemiskinan seluruh dunia termasuk eksploitasi sumber daya alam. Mereka berdatangan ke Jerman dengan slogan "Solidarity Without Borders Instead of G20".
Untuk menampung kedatangan para demonstran tersebut, beberapa lembaga lokal ikut berpartisipasi untuk membantu. Club sepak bola FC St. Pauli menyiapkan ratusan tempat tidur di sekitar stadion. Begitupun gereja gereja di Jerman menyiapkan tempat mereka untuk ditempati beristirahat para demonstran. Alasan manajemen FC St. Pauli menyiapkan tempat para demonstran karena menganggap sebagai bentuk hak asasi manusia untuk kebebasan dalam berpendapat.
Salah seorang demonstran memegang spanduk dekat bekas pembakaran protes pertemuan G20. sumber foto REUTERS/Hannibal Hanschke |
G20 atau biasa disebut sebagai kelompok 20 ekonomi dunia terdiri dari 19 negara (Amerika serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Afrika Selatan, Brasil, Inggris, Cina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki) dan Uni Eropa. G20 awalnya hanya 7 anggota atau G7, kemudian dikembangkan menjadi G20 supaya pengaruhnya bisa menguasai 80% perdagangan dunia dan 2/3 penduduk dunia.
Perkumpulan G20 muncul akibat krisis dunia yang terjadi pada tahun 1998. Sehingga diadakan pertemuan perdana pada tahun 1999 di Jerman. Kelompok G20 biasa juga dinamakan The Group Of Tweenty (G20) Finance Minister and Central Bank Governors atau kelompok dua puluh menteri keuangan dan gubernur bank sentral.(Wikipedia)
Globalisasi yang diciptakan kelompok G20 dianggap para demonstran tidak menolong kehidupan manusia seluruh dunia, melainkan menciptakan ketimpangan ekonomi, kerusakan lingkungan dan kemiskinan global. Globalisasi G20 dianggap sebagai gerakan kapitalisme dalam memperluas kekuasaannya. Negara kuat dan kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara kecil makin tidak berdaya dan tidak mampu bersaing. Jadinya negara kaya menjadi kaya dan negara miskin semakin miskin.
sumber diakses 08 Juli 2017 :
http://www.dw.com/en/whos-who-in-hamburgs-g20-protests/a-39495922
https://id.wikipedia.org/wiki/G20
No comments:
Post a Comment