Foto Dedi Kurniawan |
Foto uun farida |
Postingan terkait pelayanan PDAM pertama kali diposting Indah Astryani melalui akun facebooknya pada tanggal 16 Januari 2016, Pukul 6.33 pagi. Indah merupakan salah satu karyawan Media Kendari Pos. Postingan Indah tidak sebatas di status facebooknya, Dedi Kurniawan melalui akun facebooknya melanjutkan postingan itu ke grup Sultra Watch dan mencapai 49 komentar dan 32 jempol. Ada yang pesimis terhadap pelayanan PDAM dan ada juga yang mendukung pelayanan PDAM walau kenyataannya pelayanan sangat buruk.
Penyebab air PDAM Keruh seperti gambar diatas, dianalisa oleh Myrwan Abu Khansa yan mengatakan “bukan airnya yang bermasalah tapi pipanya yang sudah berkarat. Di Kemaraya juga demikian kalau air baru mengalir airnya keruh”.
Pernyataan Myrwan Abu Khansa dibantah oleh Dedy Kurniawan dengan mengatakan “ sejak mengalir dari pukul 05.00 wita subuh tadi sampai berhenti 10 menit lalu warna air tidak berubah”. Artinya bukan karena faktor pipa yang tua berkarat tetapi sumber air yang bermasalah.
Foto Indah Astryani |
Indah Astryani yang pertama kali memposting keruhnya air PDAM Kendari bermukim di sekitaran Andonouhu. Namun beberapa orang facebookers yang berkomentar bahwa air PDAM masih jernih di rumahnya. Karena itu, Dedy kembali menjelaskan “PDAM Kendari menggunakan dua sumber air baku yakni sungai pohara dan anak sungai wanggu”. Jadi bisa saja wilayah yang disebut berbeda sumber bahan baku.
Keluhan air keruh juga diungkapkan Agung Wawan Kurniawan, Warga Puwatu “Sama area puwatu juga keruh”. Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Ardi Adu, Warga BTN Marupa, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia “Memang benar itu sejak tahun 2000, Daerah batumarupa begini airnya. Minta ampun”
Sikap kritis terhadap PDAM Kendari ditunjukkan juga oleh Adhya Yusuf, “Instansi pelayanan PDAM harus bekerja maksimal melayani masyarakat, apalagi hasil pajak rakyat digelontorkan disitu. PDAM umumnya sudah tua dan APBD tidak sedikit, masa begitu begitu terus”.
No comments:
Post a Comment