Sumber BPS Pusat |
Bertemu dengan kawan lama. Dia bekerja sebagai pegawai salah satu toko pakaian di Kota Kendari. Dia banyak bercerita tentang daya beli masyarakat Kota Kendari yang semakin menurun. Target perusahaannya diturunkan 50% karena semakin memburuk saat menjelang lebaran.
Salah seorang pedagang sayur di pasar panjang pun mengungkapkan hal yang sama, situasi bulan puasa tahun ini jauh berbeda dengan bulan puasa tahun kemarin. Pembeli tidak sebanyak tahun kemarin.
Harga sayuran, ikan dan sembako naik khususnya di Kota Kendari, disebabkan bencana banjir yang menimpa daerah penyangga seperti Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan. Sebagian besar petani mengalami gagal panen. Kegagalan petani tidak diikuti pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana secara memadai.
Begitupun dengan buruh bangunan dan nelayan di Kota Kendari yang terkena dampak bencana banjir dan longsor serta cuaca ektrem, perbaikan ekonomi dibiarkan berjalan secara alami tanpa intervensi memadai dari pihak terkait.
Kondisi diatas mengakibatkan daya beli buruh tani dan buruh bangunan dan nelayan semakin menurun saat menjelang lebaran.
Menurut data BPS Pusat, upah buruh tani pada bulan Mei 2017 mencapai Rp.49.782, upah naik jika dibandingkan dengan upah bulan april yang hanya Rp. 49.638. Begitupun dengan Upah buruh bangunan yang juga mengalami kenaikan dibandingkan bulan april 2017, dari Rp. 83.710 menjadi Rp.83.950 per hari.
Namun nilai upah riil buruh tani dan bangunan yang diterima semakin menurun. Nilai upah riil dihitung dengan mambagi nilai upah nominal dengan indeks komsumsi rumah tangga pedesaan untuk buruh tani, atau indeks harga konsumen perkotaan untuk buruh bangunan.
Penurunan upah riil buruh tani dan bangunan serta nelayan dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas menjelang lebaran dan kebijakan pemulihan pascabencana tidak berjalan dengan baik.
Untuk meningkatkan taraf hidup para buruh tani dan bangunan serta nelayan dibutuhkan Kebijakan memadai baik dari sektor upah buruh tani dan bangunan serta nelayan. Selain itu, dibutuhkan Kebijakan pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana.
Situasi ekonomi masyarakat saat ini sangat mempengaruhi kondisi pasar dan akan berdampak pada peningkatan angka kemiskinan. Mengingat warga yang bekerja di sektor buruh tani, buruh bangunan dan nelayan masih cukup tinggi mencapai 30% di Kota Kendari.
No comments:
Post a Comment