Friday, December 9, 2016

Berbagai Kegiatan Hari Anti Korupsi Di Sulawesi Tenggara


Peringatan hari anti korupsi atau dikenal dengan istilah HAKI Hari Anti Korupsi International tidak lepas dari perhatian Warga Sulawesi Tenggara. beberapa lembaga merayakan dengan berbagai cara, mulai dari Instansi terkait hingga kelompok mahasiswa. 

Peringatan hari anti korupsi dengan cara aksi massa kebanyakan dilakukan oleh kelompok mahasiswa yakni pertama, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengusung tema Jangan Pilih Pemimpin Koruptor. Kampanye ini didengungkan mengigat Warga Kota Kendari tidak lama lagi memilih calon Walikota. untuk itu KAMMI mengharapkan warga untuk tidak memilih calon yang berpotensi menjadi Koruptor kedepan.

Kedua, Peringatan Hari Anti Korupsi yang dilakukan kelompok Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO di Kantor DPRD Provinsi Sulaewsi Tenggara.  Salah satu orator menyatakan bahwa kasus korupsi untuk wilayah sultra tidak mampu diselesaikan dengan baik oleh pihak terkait. berbeda dengan kasus yang dialami rakyat kecil seperti pencurian sendal lebih cepat ditangani pihak kepolisian. oleh karena itu, mengharapkan pihak terkait untuk lebih progresif lagi dalam menangani kasus korupsi di wilayah sulawesi tenggara.

Ketiga, Aksi massa yang dilakukan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Teknik Universitas Halu Oleo (UHO). adapun tema aksi peringatan hari anti korupsi yakni Stop Komersialisasi Pendidikan, Tolak Sistem UKT, dan Wujudkan Pendidikan Murah. Massa aksi  menuntut Kejati untuk mengusut dugaan korupsi di Kampus Halu Oleo seperti dugaan korupsi Uang Kuliah Tunggal, pembanguan Rumah Sakit Pendidikan, pembangunan Gedung Wali Songo, pengelolaan Bidik Misi UHO dan pembuatan film dokumenter Mengejar Embun yang dikelola mantan Rektor UHO, Usman Rianse.

Keempat, Aksi massa Gabungan mahasiswa di Kabupaten Konawe. Massa aksi menuntut penuntasan kasus korupsi Muhammad Ridwan Lamaroa, mantan kepala Dinas Pendidikan Konawe. Ridwan bersama kroninya dianggap telah menyebabkan kerugian negara sebanyak 34 milliar rupiah.

Peringatan hari anti korupsi international yang menarik juga yakni dilakukan oleh Pihak Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tenggara. Para pegawai KEJATI membagikan stiker Anti Korupsi kepada pengguna jalan yang melintasi depan Kantor Kejati.
 
Untuk kasus korupsi di Sulawesi Tenggara sangat banyak yang belum tertangani dengan baik oleh pihak terkait. Menurut catatan sekilas kendari sepanjang tahun 2015 yang lalu sebanyak 57 kasus korupsi di Sulawesi Tenggara, dengan pola penyebaran terbesar di Kabupaten Muna, Kota Kendari dan Kolaka Utara. Kemudian disusul Kabupaten Konawe Selatan, Bombana dan Kolaka.

No comments:

Post a Comment

Kebijakan dan Dampak Virus Corona di Indonesia

Ilustrasi Kekuatan ekonomi China sangat luar biasa di dunia saat ini. Kebangkitan ekonomi China bahkan mengalahkan Amerika Serikat. ...