Kamis siang (13/07) pukul 12.45 wita, Instansi Dinas PU Kota Kendari dikagetkan tiga orang tamu yang tidak dikenal. Mereka mengendarai mobil Avanza silver dengan plat DT 1045 BA. Seorang perempuan pakai kacamata, baju pink, dengan celana hitam, membawa ransel merah turun dari mobil dikawal dua orang laki-laki. Ketiganya langsung masuk ruangan mencari Kepala Dinas PU Kota Kendari. Namun beliau tidak ada ditempat, karena sedang bekerja di luar.
Yohanes Tulak, Kabid Cipta PU Kota Kendari yang menemui ketiga orang itu. Dia meminta surat tugas dan kartu identitas ketiganya sebelum melanjutkan pembicaraan. Ketiganya pun mengeluarkan surat tugas dan kartu anggota KPK. Yohanes pun akhirnya luluh dan mengalah.
Yohanes mengajak ketiga orang itu untuk masuk berbincang di ruang pertemuan Kantor Dinas PU Kota Kendari.Yohanes dicecar beberapa pertanyaan terkait pernyertaan modal dari Dinas PU Kota Kendari untuk PDAM Kota Kendari pada tahun 2011 lalu. Namun, Yohanes tidak bisa banyak menjawab, karena belum menjadi staf Dinas PU Kota Kendari waktu itu.
Pertemuan pegawai KPK dengan Yohanes hanya berlangsung 30 menit. Pegawai KPK yang berpakaian kameja lengan pendek warna putih, kemudian membawa sejumlah berkas dari Kantor PU Kota Kendari yang berada di Jalan Abunawas. Ketiga pegawai KPK pun bergegas naik di mobil dan meninggalkan lokasi tanpa meninggalkan sepatah kata kepada awak media.
Pegawai KPK melanjutkan perjalanan menuju Kantor Walikota Kendari danlalu dilanjutkan ke Kantor PDAM Tirta Anoa, Kota Kendari. Beberapa mantan pejabat kelihatan dalam pertemuan di Kantor PDAM seperti mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Fatmawati dan Susanti serta pejabat PDAM Kota Kendari.
Kepala PDAM Kendari, Daming dimintai keterangan tentang penyelewengan penyertaan modal dari Dinas PU Kota Kendari ke PDAM Kota Kendari pada tahun 2011 sebanyak 3,3 milliar. Kepala PDAM Kota Kendari menyatakan kepada anggota KPK bahwa, Dana penyertaan modal sebesar 3,3 miliar tidak ada dari Dinas PU Kota Kendari untuk PDAM Kota Kendari pada tahun 2011, dapat dibuktikan dengan rekening Koran.
Pernyataan Kepala PDAM Kota Kendari, Daming sangat bertentangan dengan pernyataan mantan pejabat PDAM Kota Kendari yang diperiksa pegawai KPK sehari sebelumnya. Hasil wawancara sultrakini.com terhadap mantan pejabat PDAM menyatakan “Dana yang dikelola PDAM sejak tahun 2011 berkisar 200 milliar. Namun pihak PDAM tidak pernah melihat wujud uangnya secara nyata, melainkan hanya menerima dalam bentuk barang”.
Selain itu, Mantan pejabat PDAM Kota Kendari menyatakan “segala perencanaan memang dilakukan oleh Dinas PU setempat”. Mengenai orang yang membelanjakan kebutuhan proyek PDAM, Si mantan pejabat PDAM menjawab “Orang atas lah”.
Setelah proses pemeriksaaan dilaksanakan di Kantor PDAM Kota Kendari, Ketiga anggota KPK kemudian kembali di Kantor Dinas PU Kota Kendari pada pukul 15.30. Kali ini tidak lagi ditemui langsung oleh Yohanes, melainkan Sekretaris PU Kota Kendari, Rusdin Jaya.
Rusdin sama halnya dengan Yohanes, tidak percaya yang mendatangi kantornya pegawai KPK, Rusdin curiga yang datang hanyalah KPK palsu. Ia menyatakan berdasarkan dari kop suratnya bukan kop garuda emas sebagaimana biasanya dipakai pejabat Negara.
Rusdin banyak bertanya kepada ketiga anggota KPK terkait prosedur. karena biasanya lembaga penegakan hukum lainnya melakukan konfirmasi sebelumnya, ketika ingin melakukan pemeriksaan.
Anggota KPK pun berhasil meyakinkan pegawai Dinas PU Kota Kendari itu, bahwa mereka adalah anggota KPK aseli alias bukan palsu. Rusdin pun luluh dan mengajak ketiga anggota KPK memasuki ruang rapat PU Kota Kendari. Pertanyaan anggota KPK pun tetap sama tentang dana penyertaan modal Dinas PU ke PDAM Tirta Anoa Kendari pada tahun 2011.
Rusdin Jaya yang diliput sultrakini.com yang menyatakan penyertaan modal Dinas PU Kota Kendari ke PDAM Kota Kendari sebesar 3,3 miliar. "Penyertaan modal ke PDAM sebesar Rp 3 miliar lebih,". Pernyataan Sekertaris PU Kota Kendari, sangat bertentangan dengan pernyataan Kepala PDAM Kota Kendari, Daming sebelumnya menyatakan “tidak ada dana penyertaan modal dari Dinas PU Kota Kendari Ke PDAM”.
Hanya berselang beberapa menit, Anggota KPK bersama Rusdin keluar dari ruangan rapat. Ketiganya bergegas naik mobil danlalu melanjutkan perjalanan. Entah kemana perginya ..
Keesokan harinya, Metro TV melalui running teks memberitakan, KPK menyelidiki kasus dugaan korupsi PDAM Tirta Anoa dan Tambat Labuh di Kota Kendari. Metro TV tentunya memiliki data valid tentang kedatangan anggota KPK di Kota Kendari. Namun, kedua kasus tersebut bukanlah isu baru, melainkan isu lama yang tidak pernah tuntas.
Korupsi PDAM Kota Kendari diteriakkan Gerakan Masyarakat Sulawesi Tenggara (GMST) di Kantor KPK Jalan Rusuna Said, Jakarta Selatan beberapa bulan lalu (11/04). Para demonstran menyatakan, dana penyertaan modal APBD tahun 2010 – 2012 dari APBD Kota Kendari kepada Perusahaan Air Minum PDAM Tirta Anoa Kendari sebesar 10 miliar yang disalurkan melalui rekening PDAM, tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Kurang lebih 5 miliar dana penyertaan PDAM yang masuk ke rekening pribadi Walikota Kendari, Ir. Asrun.
Untuk kasus Tambat Labuh Teluk Kendari 2014 – 2015 telah ditelusuri Kejaksaan sejak Desember tahun 2015 lalu. Penelusuran korupsi tambat labuh berdasarkan laporan yang berasal dari surat Jaksa Agung Muda (Jamintel) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI Nomor 1992/D.3/Dek.4/12/2015 tertanggal 16 Desember 2015.
Menurut Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat, Kejati Sulawesi Tenggara, Janes Mamangkey SH, yang diliput beritakotakendari.com (11/07) bahwa, dugaan korupsi penimbunan laut untuk pelabuhan tambat labuh Kota Kendari dihentikan karena tidak cukup bukti sejak Februari 2017.
Kata teman ngupi di kedai "Kopi Kita" semalam, “kalaupun Asrun tidak terbukti dalam korupsi Tambat Labuh Teluk dan PDAM Kendari, minimal KPK bikin kaget coy”..
Sumber :
http://www.sultrakini.com/index.php/berita/kpk-cium-aroma-korupsi-rp200-miliar-di-pemkot-kendari
https://tegas.co/2017/07/14/daming-tidak-ada-aliran-dana-33-milliar-di-rekening-pdam/
http://www.klikanggaran.com/peristiwa/gmst-meminta-kpk-untuk-memeriksa-walikota-kendari.html
https://inilahsultra.com/2017/07/13/kpk-telusuri-kasus-pdam-kota-kendari-tahun-2011/
http://bkk.fajar.co.id/2017/02/11/kasus-dugaan-korupsi-proyek-tambat-labuh-kendari-dihentikan/
https://penaaktual.com/kpk-mulai-garap-dugaan-korupsi-di-pdam-kota-kendari.html
http://regional.kompas.com/read/2017/07/13/20285251/tim-kpk-datangi-kantor-dinas-pu-dan-pdam-kendari
https://inilahsultra.com/2017/07/14/sekretaris-dinas-pu-kota-kendari-tak-yakin-yang-datang-adalah-kpk/
http://inilahsultra.com/2017/07/13/di-pdam-kota-kendari-pegawai-kpk-sempat-dikira-kpk-abal-abal/
https://anoatimes.id/usai-ke-pdam-kpk-kembali-datangi-pu-kendari.html
No comments:
Post a Comment