Tuesday, January 9, 2018

PENYEBAB KENAIKAN HARGA MINYAK TAHUN 2018



Menurut situs pasar bloomberg menyebutkan harga minyak dunia hari ini jam 12.00 mencapai 62,22 dolar per barel. Pada pagi tadi pukul 06.30 sempat mencapai pada level 62,27 dolar per barel. 

Beberapa pakar memprediksi harga minyak akan terus naik hingga 63.25 dolar AS per barel. Sebagaimana diliput situs bisniskini.com yang mengutip komentar Hendrianto, Financial Consultant And Trader Starpeak Surabaya menyebutkan "Penembusan harga pada pagi hari ini akan terus melesat naik menuju harga 63,25 dolar AS per barel.

Prediksi yang lebih gila adalah kenaikan harga minyak akan mencapai 80 dollar AS per barel di bulan-bulan mendatang. Sebagaimana diungkapkan oleh Yoon Chou Chong, Kepala Ekuitas Asia di Natixis Asset Management di media online kaltim.tribunnews.com "Saya rasa tahun kembalinya komoditas, termasuk minyak. Harga 80 dolar As bukan tidak mungkin terjadi".

Sedangkan situs hargaminyak.net menyebutkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mencapai 62,19 dolar per barel pada kontrak 01 februari 2018 mendatang. 

Penyebab Kenaikan Minyak 
Pertama, Penangkapan 11 pangeran dan 4 menteri di Arab Saudi yang memprotes kebijakan kerajaan yang menghentikan subsidi negara terhadap air dan listrik mereka. 

Kesebelas orang yang ditangkap itu termasuk orang yang berpengaruh di Arab Saudi seperti yang diliput bcc.com. 1). Pangeran Alwaleed Bin Talal. Dia sosok pengusaha raksasa dan mempunyai saham di twitter dan apple. Selain itu, Dia mempunyai saham di Bank Sity group, Jaringan Hotel Four Season dan Perusahaan Media milik Rupert Murdoch, News Copropration di London. Bahkan menurut Forbes jumlah kekayaanya mencapai 17 milliar dolar atau 230 trilun rupiah. 

2). Bakr Bin Laden, Bos perusahaan konstruksi Saudi BinLadein. Dia adalah saudara laki-laki Osama Bin Laden. 3). Khalid Al Tuwaijiri, mantan ketua pengadilan. 4). Adel Fakieh, Menteri Ekonomi. 5). Pangeran Turki Bin Abdulla, Mantan Gubernur Riyadh. 6). Ibrahim Al-Assaf, mantan menteri keuangan yang duduk sebagai anggota dewan perusahaan minyak, Saudi Aramco.7). Pangeran Miteb bin Abdullah, Menteri Garda Nasional. 8). Abdullah al-Sultan, Komandan Angkatan Laut Saudi. 9). Mohammad al-Tobaishi, mantan Kepala Protokol Royal Court.10). Amr al-Dabbagh, mantan Gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi. 11) Alwaleed al-Ibrahim (pemilik Jaringan Televisi MBC). 12) Khalid al-Mulheim, mantan Direktur Jendral Saudi Arabian Airlines. 13). Saoud al-Daweesh, mantan chief executive Saudi Telecom 7010.SE. 14). Pangeran Turki bin Nasser, mantan kepala Presidensi Meteorologi dan Lingkungan Hidup. 15). Pangeran Fahad bin Abdullah bin Mohammed al Saud (mantan Wakil Menteri Pertahanan). 16) Saleh Kamel (Pengusaha). 17. Mohammad al-Amoudi (pengusaha)

Penangkapan mereka menurut Research Analyst Forextime Lukman Otunuga diliput kompas.com menyebutkan, salah satu faktor yang mempengaruhi harga emas hitam ini adalah peristiwa yang terjadi di Arab Saudi, yang merupakan salah satu pengekspor minyak dunia. Arab Saudi dikenal memiliki cadangan minyak Arab Saudi 266 milliar barrel atau terbesar kedua di dunia.

Faktor kedua, Aksi protes anti pemerintah Iran. Aksi protes warga terutama anak muda Iran terkait kenaikan harga sembako dan daging serta korupsi pejabat setempat. 

Aksi protes yang berujung kerusuhan di Iran menimbulkan korban jiwa sebanyak 21 orang dan 450 orang ditangkap pemerintah. Bukan hanya itu, Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad ditangkap pemerintah dengan tuduhan sebagai pemicu kerusuhan dan demonstrasi di Iran.

Iran dikenal sebagai produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi minyak OPEC. Kerusuhan yang terjadi mengakibatkan mendorong kenaikan harga minyak dunia. Meskipun berbagai sumber menyebutkan bahwa produksi dan ekspor minyak Iran tidak terkena dampak dari aksi protes tersebut. Iran memiliki cadangan minyak 158 milliar barrel.

Selain faktor geopolitik di timur tengah. Faktor ketiga yang dianggap mempengaruhi adalah krisis ekonomi negara Venezuela. Krisis di Venezuela akibat anjloknya harga minyak pada tahun 2015 dari 115 dolar As per barel menjadi separuhnya yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Venezuela anjlok 10 persen. Faktor lain, Utang terhadap Rusia dan China. Utang Venezuela terhadap China mencapai 50 milliar dolar dan utang terhadap Rusia mencapai 5 milliar dolar as.

Hasil analisis OPEC, Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, mencapai 302,2 milliar barel dan cukup hingga 200 tahun mendatang. melampaui cadangan minyak Arab Saudi 266 milliar barrel, Iran 158 miliar barrel dan Irak 142 miliar barrel. Dengan adanya situasi krisis ekonomi di Venezuela mengakibatkan harga minyak dunia tidak normal tahun 2018 kedepan.

Faktor keempat, Penurunan produksi minyak Amerika. Menurut data Baker Hugnes Incorporated, Perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di Industri Energi yang menyediakan jasa pengeboran dan pembuatan sumur gas dan minyak, sesui yang dimuat www.investing.com menyebutkan, Amerika serikat menurunkan kegiatan drilling rings dari 747 menjadi 742 atau mengalami penurunan 5 drilling rings. 


Referensi lain

https://fred.stlouisfed.org/series/DCOILWTICO

https://id.investing.com/commodities/crude-oil

https://www.bloomberg.com/quote/CL1:COM

http://hargaminyak.net/

https://www.investing.com/economic-calendar/baker-hughes-u.s.-rig-count-1652

No comments:

Post a Comment

Kebijakan dan Dampak Virus Corona di Indonesia

Ilustrasi Kekuatan ekonomi China sangat luar biasa di dunia saat ini. Kebangkitan ekonomi China bahkan mengalahkan Amerika Serikat. ...