Foto masa muda Habibie |
Presiden ke 3 Republik Indonesia, BJ Habibie tentunya tidak dapat memuaskan semua pihak. Salah satu kebijakan yang dianggap kontroversial adalah pelepasan salah satu provinsi Indonesia menjadi Negara sendiri yakni Timor – Timor. Ditengah tekanan internal demonstrasi reformasi, pihak luar juga menekan dengan hasil referendum yang menyatakan Timor – timor harus lepas dari Indonesia. Mungkin masih ada kebijakan beliau selama memimpin Mei 1998 – Oktober 1999 yang tidak baik yang tidak kami ikuti.
Dibalik kebijakan yang kontroversi, beberapa pejuang reformasi menjuluki beliau sebagai Bapak Demokrasi. Krisis moneter 1997 – 1998 yang berakibat mundurnya Suharto sebagai Presiden, menguatkan posisi Habibie sebagai Wakil Presiden untuk duduk sebagai orang nomor satu di Indonesia. Ketika menjabat sebagai Presiden RI ke 3, Habibie mengeluarkan kebijakan yang dianggap sebagai membuka budaya bisu menjadi budaya kritis.
Habibie menghapuskan UU Subversi dan pembebasan tahanan politik. Dua orang yang dibebaskan adalah Sri Bintang Pamungkas, sang orator ulung dan Muchtar Pakpahan, Pemimpin kelas buruh. Ia membebaskan keduanya untuk mendengarkan semua pihak, bukan mendapatkan informasi dari satu pihak.
Ia juga mensahkan UU kebebasan pers, wartawan bebas menulis dan semua orang bebas membuat surat kabar. Padahal sebelumnya, beberapa wartawan diculik dan dibunuh pada masa rezim Suharto.
Begitupun Partai Politik, dibuka seluas-seluasnya pendirian partai politik dan tidak terkungkung dengan tiga partai politik yakni Golkar, PDIP dan PPP. Ia juga menetapkan kebijakan penetapan masa jabatan presiden hanya dua periode, sekaligus menetapkan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk menegakkan HAM sebagai dasar setiap manusia.
Dalam kebijakan ekonomi, Habibie mampu menurunkan Dollar rupiah dari Rp. 10.000 – Rp. 15.000 menjadi Rp. 6.500 diakhir masa jabatannya. Untuk mencegah monopoli keluarga cendana dalam pengelolaan hasil bumi seperti cengkeh, Ia menerapkan larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat, serta melindungi hak – hak konsumen dalam bentuk kebijakan.
Anti korupsi, nepotisme dan kolusi (KKN), pada masa kepemimpinannya mengizinkan Jaksa Agung, Andi Muhammad Ghalib untuk melakukan pengusutan korupsi mantan Presiden Suharto. Situasi ini yang membuat keluarga cendana marah besar terhadap Habibie. Bagaimana tidak ?, Korupsi kroni Suharto tersebar di semua lini BUMN seperti pertamina, bulog, Telkom, jajaran pers, grafika dan monopoli hasil bumi seperti cengkeh.
Selain pengusutan korupsi kroni Suharto, Habibie juga mencopot jabatan Prabowo, menantu Presiden Suharto sebagai Pangkostrad, karena terindikasi akan melakukan kudeta. Namun, Suharto mengingkari laporan itu, Ia mobilisasi pasukan mengepung rumah Habibie hanya bermaksud untuk melindungi Presiden.
Beberapa anak muda yang berjuang tumbangkan orde baru pada tahun 1997-1998, ikut berkomentar tentang kematian Presiden ke 3 Republik Indonesia. Fahri Hamzah, kader Kammi yang kini aktif sebagai politisi PKS mengatakan, Seandainya Habibie tidak ada, Indonesia bisa hancur. Karena kebesaran jiwa, kecerdasan otaknya, kebaikan hatinya dan kejernihan hatinya mengantarkan kita semua menjadi Negara bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Budiman Sudjatmiko, Anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang menjadi tahanan politik hingga zaman Gusdur mengatakan, Semoga visimu tentang Indonesia maju dalam penguasaan sains dan teknologi bisa diteruskan anak – anak muda Indonesia. Ia pun melanjutkan twet kedua, Pak Habibie adalah salah satu dari sedikit saintis yang mau terjun ke politik bahkan jadi kepala Negara. Einstein saja yang ditawari jadi Presiden Israel menolak. gak berani.
Komentar lawan – lawan politiknya pun menjadi positif, itulah kelebihan Presiden RI ke 3 Habibie. Merangkul semua pihak dalam menjalankan roda pemerintahan, baik lawan maupun kawan demi memajukan Negara Indonesia.
Habibie kecil lahir disebuah kota kecil di Sulawesi Selatan, Kota Pare-Pare, dari seorang ayah bernama Alwi Abdul Jalil Habibie, seorang ahli pertanian dan Ibu R.A Tuti Marini Puspowardojo, seorang dokter mata. Namun sejak umur 14 tahun, Habibie hidup tanpa ayah, hingga bersekolah di Jerman dan menjadi sainstis hingga menjadi Menteri, Wakil Presiden dan Presiden Republik Indonesia yang ke 3.
Selamat jalan bapak penyelamat bangsa..
Penulis : Naruto
No comments:
Post a Comment