Wednesday, November 18, 2015

Konflik Agraria di Sulawesi Tenggara Sepanjang Tahun 2015

Konflik Agraria yang terjadi di Sulawesi Tenggara selama Tahun 2015 sebanyak 44 kasus yang tersebar di 11 Kabupaten Kota yakni Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka, KolakaUtara, Bombana, Buton Utara, Buton Selatan, Konawe Kepulaian, Kota BauBau dan Kota Kendari.


Presentase Konflik Agraria di Kota Kabupaten Sulawesi Tenggara 


Kota Kabupaten yang tertinggi tingkat konflik agraria Di Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten Konawe Utara sebesar 21% sama dengan Kota Kendari 21%, Kemudian diikuti oleh Kabupaten Konawe Selatan (18%) dan Kabupaten Bombana (14%).

Sektor-sektor yang sering mengabaikan hak-hak warga
Konflik Agraria yang mengabaikan hak-hak warga sekitar di Sektor Perkebunan mencapai 35% terutama Perkebunan Sawit, Perkebunan Tebu dan Kapas. Kedua, Sektor Pertambangan mencapai 25% terutama Tambang Nikel, Emas dan Pasir. Ketiga, Sengketa antara warga dan sengketa antara warga dengan mafia tanah dan banyak terjadi di Kota Kendari, mengingat harga lahan mulai mahal di perkotaan. Selanjutnya, 9% yang memasukkan lahan adat dan lahan milik rakyat sekitar menjadi kawasan hutan lindung.

Langkah Yang dilakukan Masyarakat


Daftar Nama Pihak Yang Berkonflik di Sulawesi Tenggara Sepanjang Tahun 2015 :

Perusahaan bergerak di Perkebunan Sawit, Perkebunan Tebu dan Perkebunan lain-lain yakni PT Selaras Andalan Jaya (SAJ), PT Damai Jaya Lestari (DJL),  PT Surya Prima Lestari (SPL), PT Sarana Andalan Jaya (SAJ),  PTPN, PT Sultra Prima Lestari (SPL), PT Merbau, PT Kapas Indah Indonesia, PT Bintang Nusa Pertiwi (BNP), PT Kilaiu Indah Cemerlang anak perusahaan PT Tiram Group, PT. Bintang Nusa Pertiwi,  PT. Marketinda Selaras, PT. Merbau Indah Raya,  PT Cipta Agung Manis (CAM), Perkebunan Tebu PT Tiram Group, PT Sumagro Sawitara, Perusahaan Perkebunan Sawit Di Wonggeduku, Konawe.

Perusahaan yang bergerak di Bidang Pertambangan yakni PT Sriwijaya, C Unahaa Bakti, CV Wulan, PT Ifish Deco, PT Panca Logam, PT Sultra Utama Nikel (SUN),  PT Konawe Putra Propertindo (KPP), PT Ganesha, PT Utama Sultra (PUS), PT Derawan Berjaya Mining (DBM), PT Pertambangan Bumi Indonesia (PBI), PT Sumber Alam Megakarya (SAM), PT Trias Jaya Agung (TJA) dan PT Timah Investasi Mineral (TIM).

Pemerintah, BUMN dan Kontraktor : PT Manuggal, PT Sumber Hasil Utara (SHU), Pemerintah Kota Kendari, Pemerintah Kota Baubau, Dinas Kehutanan Konawe, Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara, Pemerintah Kabupaten Bombana, Dinas Kehutanan Kota Kendari, Dinas Kehutanan Kota Baubau, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, BTN, Telkomsel, dan Kementerian Kehutanan

Sumber Data




No comments:

Post a Comment

Kebijakan dan Dampak Virus Corona di Indonesia

Ilustrasi Kekuatan ekonomi China sangat luar biasa di dunia saat ini. Kebangkitan ekonomi China bahkan mengalahkan Amerika Serikat. ...